= Oh...... Rasa =
By: Dede
Aku baru mengerti jika Kesunyian adalah jalan menuju cinta…..
Karena rintihan hatiku seakan melantunkan keabadian jiwaku
Semua kerapuhan berubah menjadi mawar indah penghias taman mimpiku
Tapi itu hanya sebait kecil dari baris-baris rindu yang terpaparkan
Ku buka mata, lalu kulihat disanalah keabadian
Penuh kegelapan…. Dan Keheningan
Kini kurasakan kedamaian mengisi seluruh ruang dijiwaku
Karena ada sesuatu yang tengah menyelinap dihatiku
Aku baru sadar itu kah sebuah rasa……
Yang tengah mendekat dan meraba sudut-sudut kecil dihatiku
Ia semakin dekat…. Kini menyelinap di nadiku……
Dan menjadikan imajinasiku sebagai lukisan indah…. tak terjamah
= Bila Masih ada =
By: Dede
Kering sudah…. Mata air yang pernah kugali
Hanya tanah Lumpur dan batu hitam yang masih kaku
Menunggu kering untuk rapuh……
Kini gayungku lusuh
Hanya menunggu tetesan air dari sang pemilik dunia
Agar tetap tegar dalam gersangnya
Hah……….
Bila semua itu dusta kenapa harus berakhir kecewa
Ingin kurangkum semua do’a
Agar tetap seperti yang dulu
saat kau berikan kesegaran itu
= Oh..... Pagi =
By: Dede
Ketika Fajar datAng Menjelma
Redup Cahaya muncul dari ufuk timur
Bedug beriring azan berkumandang memecah kesunyian
Antara gelap dan terang
Memberi kabar disana ada keindahan
Tetesan embun membangunkan lelapnya insan
Perlahan cahaya menghapuskan kegelapan
Memberi kabar pada makhluk tuhan
Kicauan burung menyahut akan harapan
Tak ada lagi kesunyian
Tak ada lagi Kegelapan
Harapan menanti diujung jalan
Kaki tak tahan untuk melangkah
Tangan tak sanggup untuk berdiam
Cahaya menuntun menuju arah dan tujuan
By: Dede
Senandung seruan memecahkan sunyi
Membangunkan diri dari lelapnya malam
Menyambut pergantian waktu
Mengingat syukur pada sang pencipta
Tertunduk kepala diatas sajadah
Kerinduan akan dia
Terus merasuk kedalam Hati
Hingga mengalirkan air mata
Tengadah tangan menampung harap
Membawa kebisikan hati
Lalu terucap…………………..
Kata ampunan dari mulut yang sayu
Seutas do’a dari lidah yang kaku
By: Dede
Menyusuri Lorong ditengah gelap
Terlintas diri dialam lain
Seberkas cahaya menghibur hampa
Mengabulkan khayal seperti nyata
Mengisahkan sebuah cerita
Tapi bukan fakta
Trerperangkap dalam kisah
Sekejap hilang seketika
Memeutuskan cerita
Mengisahkan alur dalam tanda Tanya
Indah namun tak pernah ada
By: Dede
Kutunggu waktu dalam penantian
Kucari harapan ditengah kegalauan
Setetes harap datang menjelma
Mengalirkan air penghapus lara
Tapi hanya sementara
Seiring bergulirnya waktu
Resah diriku terbelenggu
Terperangkap dalam penantian
Kakiku telah kaku untuk berjalan
Tiada ruang buat semangat
Yang tersisa hanyalah pasrah
Akan kah ada dia disana
Memberi harap atau derita
= Pagi Ku =
By: Dede
Inilah aku wahai pagi
Kutunggu engkau membawaku pergi
Sapalah aku wahai pagi
Bawalah aku dekat mentari
Biarkan aku dekati sinarnya
Tak tahan aku dengan gelap
Bangunkan aku dari mimpi
Tak sanggup lagi aku berkhalusinasi
Bosan aku sendiri
Berikan arti buat hidupku
Yang hampa ini
By: Dede
Berlalu dalam waktu
Diam dan menunggu
Hempaskan rasa dalam lamunan
Sembunyikan diri dalam bayang-bayang
Biarkan resah selimuti jiwa
Harap akan asa
Hilang jiwa dalam raga
Lenyap kata karena rasa
Musnah hati harapkan pinta
Megakhiri diri dalam diam
Tundukkan hasrat dalam mimpi
Alurkan irama dalam pasrah
Tiada akhir yang dinanti
Atau awal yang ditunggu
= Rindu Yang Menyiksa =
ada rindu yang menyiksa
saat semu senyummu hadir dalam ruang ilusi
ada malaikat yang menari
…
saat angan rinduku menyapa ruang imajinasi
ada rasa yang tersisa….saat hujan turun di januari
aku bernyanyi dalam alunan nada nada sunyi
saat samar bayangmu tikamkan belati
aku berlari dalam lingkaran mimpi tak bertepi
saat kakiku hancur terbakar terik mentari
aku berdiri diatas kelam yang sunyi
saat bintang malu tampakkan diri…..
dinda…..
ada rembulan tidur dihatimu
ada getar lembut disenyummu
ada cahaya surga,…indah diwajahmu
ada rindu…… besar dihatiku……
kini alunan melodi tanpa irama
menenggelamkan kerinduan hati
dan menidurkanku saat aku bersandar pada tangga ketidakpastian
aku terbakar oleh pedang api matahari yang menghujam dadaaku terbata saat lidahku kelu oleh rumusan cinta yang belum sempurna.
0 komentar:
Posting Komentar